Dalam
beberapa minggu yang lalu, mahasiswa dari Wilmar Engineer mengikuti kuliah umum
dari perusahaan yang menyempatkan waktunya untuk memberikan suntikan motivasi
bagi mahasiswa – mahasiswanya yang tengah menempuh kuliah di Instiper ini.
Salah satunya materi motivasi tentang bagaimana kita menghadapi dunia sosial
kita, baik saat kuliah maupun kerja nantinya. Ya, itulah 7 Habits yaitu tentang
kebiasaan manusia dalam menghadapi kehidupan sosial dalam kesehariaannya.
Terdapat
tujuh poin dari kebiasaan manusia yang harus di aplikasikan untuk menghadapi
kehidupan social yang baik dan benar. Dan kita akan membahasnya dalam
kesempatan ini. Sesuai dengan apa yang didapat mahasiswa Wilmar Engineer dalam
pembekalan yang mereka dapat dari perusahaan.
Tujuh
kebiasaan Manusia yg sangat efektif mencakup banyak prinsip dasar dari
efektivitas manusia. Kebiasaan-kebiasaan ini bersifat mendasar, merupakan hal
yg primer. Ketujuh kebiasaan ini menggambarkan internalisasi prinsip-prinsip
yang benar yang menjadi dasar kebahagiaan dan keberhasilan yang langgeng. Akan
tetapi sebelum kita dapat benar-benar mengerti Tujuh Kebiasaan ini, kita perlu
mengerti “ Paradigma “ kita sendiri dan bagaimana membuat suatu “ Perubahan Paradigma
“.
Baik
Etika Karakter maupun Etika Kepribadian adalah contoh-contoh dari paradigma
social. Kata paradigma berasal dari bahasa Yunani. Kata ini semula merupakan
istilah ilmiah, dan lebih lazim digunakan sekarang ini dengan arti Model, teori,
persepsi, asumsi atau kerangka acuan. Dalam pengertian yang lebih umum,paradigma
adalah cara kita “Melihat” Dunia-bukan berkaitan dengan pengertian
visual dari tindakan melihat, melainkan berkaitan dengan persepsi, mengerti, menafsirkan.
Untuk
tujuan kita,cara sederhana untuk mengerti paradigma adalah dengan memandangnya
sebagai peta. Kita semua tahu bahwa “ Peta bukanlah wilayah “. Peta
hanyalah penjelasan tentang aspek tertentu dan wilayah. Itulah persisnya apa
yang dimaksud dengan Paradigma. Paradigma adalah sebuah teori, penjelasan, atau
model untuk sesuatu.
Kita
masing-masing mempunyai banyak peta di dalam kepala kita yang dapat dibagi
menjadi dua kategori utama : Peta segala sesuatunya sebagaimana adanya atau
Realitas, dan Peta segala sesuatunya seperti seharusnya atau Nilai. Kita
menafsirkan semua yg kita alami melalui peta-peta mental ini. Kita jarang
mempertanyakan keakuratan peta-peta tersebut; kita biasanya bahkan tidak sadar
bahwa kita memiliki keduanya. Kita Cuma Mengamsumsikan bahwa cara kita
memandang segala sesuatu adalah segala sesuatu sebagaimana adanya atau
sebagaimana seharusnya. Dan kita bahas poin-poinnya dalam kesempatan ini.
Kemenangan Pribadi (Private victory)
1. Proaktif (Be Proactive: Principles of Personal Choice)
Kemenangan Pribadi (Private victory)
1. Proaktif (Be Proactive: Principles of Personal Choice)
Walaupun
kata Proaktivitas sekarang sudah lumayan lazim pada literature manajemen, ia
tidak akan anda temukan dalam kamus. Kata ini lebih daripada hanya sekedar
mengambil inisiatif. Kata ini berarti bahwa sebagai manusia, kita bertanggung
jawab atas hidup kita sendiri. Perilaku kita adalah fungsi dari keputusan
kita,bukan kondisi kita. Kita mempunyai inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat
segala sesuatunya terjadi.
Lihatlah
kata Responsibility (Tanggung Jawab)-“Response-Ability- kemampuan untuk memilih
respons anda. Orang yang sangat Proaktif mengenali tanggung jawab itu. Mereka
tidak menyalahkan keadaan, kondisi atau pengkondisian untuk perilaku mereka.
Perilaku mereka adalah produk dari pilihan sadar mereka, berdasarkan nilai, dan
bukan produk dari kondisi mereka, berdasarkan perasaan.
2. Merujuk Pada Tujuan Akhir (Begin with the End in Mind: Principles of Personal Vision)
2. Merujuk Pada Tujuan Akhir (Begin with the End in Mind: Principles of Personal Vision)
Walaupun
kebiasaan 2 berlaku pada banyak keadaan dan tingkat kehidupan yg berbeda,
sebagian besar aplikasi dasar dari “ Merujuk Pada Tujuan Akhir” adalah untuk
memulai hari ini dengan bayangan, gambaran, atau paradigma akhir kehidupan anda
sebagai kerangka acuan atau kriteria yang menjadi dasar untuk menguji segala
sesuatu. Tiap bagian dari kehidupan anda, perilaku hari ini, perilaku esok,
perilaku minggu depan, perilaku bulan depan-dapat diuji dalam konteks keseluruhan,
dari apa yg benar-benar paling penting bagi anda. Dengan mengusahakan titik
akhir tersebut tetap jelas dalam pikiran, anda dapat memastikan bahwa apa pun
yang anda kerjakan pada hari tertentu tidak melanggar criteria yang sudah anda
definisikan sebagai yang paling penting, dan bahwa tiap hari dari kehidupan
anda menunjang visi yang anda miliki tentang seluruh hidup anda dengan cara
yang berarti.
Merujuk
pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan
anda. Hal ini berarti mengetahui kemana anda akan pergi sehingga anda sebaiknya
mengerti dimana anda berada sekarang dan dengan begitu anda tahu bahwa
langkah-langkah yang anda ambil selalu berada pada arah yang benar.
3. Dahulukan Yang Utama (Put First Things First: Principles of Integrity & Execution)
3. Dahulukan Yang Utama (Put First Things First: Principles of Integrity & Execution)
Kebiasaan
3 adalah ciptaan kedua, ciptaan fisik. Kebiasaan ini adalah pemenuhan, aktualisasi,
kemunculan wajar dari kebiasaan 1 dan 2. Ia merupakan latihan kehendak bebas
yang berpusat pada prinsip. Ia merupakan pelaksanaan hari demi hari, saat demi
saat.
Kebiasaan
1 dan 2 mutlak penting dan merupakan prasyarat untuk kebiasaan 3. Anda tidak
dapat berpusat pada prinsip tanpa lebih dulu sadar dan mengembangkan sifat
proaktif anda. Anda tidak dapat berpusat pada prinsip tanpa dahulu sadar
tentang paradigma anda dan mengerti bagaimana mengubah paradigma tersebut dan
menyelaraskannya dengan prinsip. Anda tidak dapat menjadi berpusat pada prinsip
tanpa visi dan focus pada kontribusi unik yang bias anda lakukan.
Namun
dengan fondasi itu, anda dapat berpusat pada prinsip, hari deni hari, saat demi
saat, dengan menjalani kebiasaan 3-dengan mempraktekkan menajemen diri yang
efektif. Ingatlah menajemen jelas berbeda dari kepemimpinan. Kepemimpinan
merupakan aktivitas otak kanan yang tinggi. Kepemimpinan lebih merupakan seni,
didasari oleh suatu filosofi tertentu. Anda harus mengajukan pertanyaan
tertinggi tentang hidup ini sewaktu anda berurusan dengan masalah kepemimpinan
pribadi.
Akan
tetapi segera sesudah anda berurusan dengan persoalan tersebut, segera sesudah
anda memecahkannya, anda pun harus mengatur diri anda secara efektif untuk
menciptakan suatu kehidupan yang sesuai dengan jawaban anda. Kemampuan untuk
mengatur dengan baik tidak punya arti apapun jika anda bahkan tidak berada dalam
“hutan yang benar”. Dan hal ini sangat menentukan. Sebenarnya, kemampuan untuk
mengatur dengan baik menentukan kualitas dan bahkan keberadaan ciptaan kedua.
Manjemen adalah penguraian,analisa,peruntutan,aplikasi spesifik,aspek otak kiri
yang terikat waktu dari pengaturan diri yang efektif. Peribahasa saya sendiri
tentang efektivitas pribadi adalah sebagai berikut : Manajemenkan dari kiri;
pimpinlah dari kanan.
Kemenangan Publik (Public Victory)
4. Berpikir Menang/Menang (Think Win/Win: Principles of Mutual Benefit)
Kemenangan Publik (Public Victory)
4. Berpikir Menang/Menang (Think Win/Win: Principles of Mutual Benefit)
Menang/Menang
adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari keuntungan bersama
dalam semua interaksi manusia. Menang/Menang berarti bahwa kesepakatan atau
solusi memberikan keuntungan dan kepuasan yang timbal balik. Dengan solusi
Menang/Menang, semua pihak merasa senang dengan keputusannya dan merasa terikat
dengan rencana tindakannya. Menang/Menang melihat kehidupan sebagai arena yang
koperatif, bukan kompetitif. Kebanyakan orang cenderung berpikir secara
dikotomi: kuat atau lemah, keras atau lunak, menang atau kalah. Akan tetapi
cara berpikir seperti ini pada dasarnya cacat.Cara berpikir ini didasarkan pada
kekuasaan dan posisi dan bukan pada prinsip. Menang/Menang didasarkan pada
paradigma bahwa ada banyak untuk setiap orang, bahwa keberhasilan satu orang
tidak dicapai dengan mengorbankan atau menyingkirkan keberhasilan orang lain.
Menang/Menang
adalah kepercayaan akan alternative ketiga. Ia bukan jalan anda atau jalan
saya; ia adalah jalan yang lebih baik,jalan yang lebih tinggi.
5. Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti (Seek First to Understand, Then to be Understood: Principles of Mutual Understanding)
5. Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti (Seek First to Understand, Then to be Understood: Principles of Mutual Understanding)
Berusaha
Mengerti Terlebih Dahulu memerlukan perubahan paradigma yang sangat mendalam.
Kita biasanya berusaha lebih dahulu untuk di mengerti. Kebanyakan orang tidak
mendengar dengan maksud untuk mengerti; mereka mendengar dengan maksud untuk
menjawab. Mereka entah berbicara atau berniat untuk berbicara. Mereka menyaring
segalanya melalui peradigma mereka sendiri,membacakan autobiografi mereka ke
dalam kehidupan orang lain.
6. Wujudkan Sinergi (Synergize: Principles of Creative Cooperation)
Jika
dimengerti dengan benar, sinergi adalah aktifitas tertinggi dalam semua
kehidupan-Ujian dan manifestasi sebenarnya dari semua kebiasaan lain
digabungkan menjadi satu. Bentuk-bentuk tertinggi dari sinergi memfokuskan
empat anugerah manusia yang unik , motif Menang/menang, dan keterampilan
komunikasi empatik pada tantangan terbesar yang kita hadapi dalam
hidup.Hasilnya nyaris merupakan mukjizat.Kita menciptakan alternative
baru-sesuatu yang tidak ada disana sebelumnya.
Sinergi
adalah intisari dari kepemimpinan yang berpusat pada prinsip. Sinergi adalah
intisari dari keorangtuaan yang berpusat pada prinsip. Sinergi berfungsi sebagai
katalisator, menyatukan dan melepaskan kekuatan terbesar dalam diri manusia.
Semua kebiasaan yang sudah kita bahas menyiapkan kita untuk menciptakan
mukjizat sinergi
Apakah
sinergi? didefinisikan secara sederhana, sinergi berarti keseluruhannya lebih besar
daripada jumlah bagian-bagiannya. Ia berarti hubungan antar bagian dimana
bagian-bagian itu merupakan bagian di dalam dan dari hubungan itu sendiri.
Sinergi bukan merupakan suatu bagian belaka, melainkan bagian yang paling
bersifat katalisator, paling memberdaya, paling menyatukan dan paling
menyenangkan.
Pembaruan
7. Asahlah Gergaji (Sharpen the Saw: Principles of Balanced Self-Renewal)
Kebiasaaan
7 adalah meluangkan waktu untuk mengasah gergaji. Kebiasaan ini melingkupi
kebiasaan-kebiasaan lain pada paradigma Tujuh kebiasaan karena ia adalah
kebiasaan yang menjadikan semua kebiasaan lain mungkin. Asahlah dimensi
fisik,dimensi spiritual,dimensi mental dan dimensi social/emosional anda.